Kebiasaan mengompol merupakan hal yang sangat memalukan, apalagi kalau anak anda sudah berusia lebih dari 5 tahun. Tentu si kecil akan merasa malu kalau ada temannya yang mau menginap, atau ketika harus mengikuti acara kemping sekolah. Mereka akan takut kebiasaan mengompolnya ini diketahui orang lain.
Kebanyakan anak, biasanya akan sadar kalau dia telah cukup besar untuk dapat tidur tanpa mengompol di kasur. Tapi apa daya, si kecil tidak punya kuasa untuk mencegah kecelakaan itu terjadi lagi dan lagi. Bahkan, banyak anak yang merasa ini merupakan sebuah kegagalan.
Perlu anda ketahui, semua emosi yang muncul akibat mengompol seperti, rasa malu, takut, rendah diri, dan perasaan lainnya, tidak hanya akan mengganggu kenyamanan tidur si kecil saja, tapi akan membuatnya takut dan tidak punya kepercayaan diri ketika bersosialisasi.
Selain beberapa akibat diatas, ada banyak akibat lainnya kalau si kecil masih suka mengompol, walaupun usianya sudah cukup dewasa (lebih dari 5 atau 7 Tahun).
Seperti dijelaskan diatas, anak akan mengalami penurunan kepercayaan diri. Mereka akan menjadi takut kalau kelemahannya ini diketahui teman-temannya. Akibatnya, si kecil akan takut bersosialisasi, dan lebih menjauhi teman-temannya. Harapannya, supaya kelemahannya ini tersembunyi dari teman-temannya.
Bagi anak yang berusia 7 tahun, menginap di rumah teman pada akhir pekan merupakan kegiatan yang menyenangkan. Tapi kalau anak anda masih suka mengompol, tentu dia akan merasa sangat malu. Akibatnya, dia akan tersisihkan dari pergaulannya, dan bahkan bisa saja dia akan dijauhi teman-temannya.
Bakat biasanya akan terlihat dari lingkungan sosial anak. Misal, bakat sepakbola si kecil akan tampak ketika dia bermain sepakbola, lebih baik dari teman-temannya. Kalau anak anda tidak mau bergaul, mana mungkin anda akan bisa melihat bakatnya? Makanya, secara tidak langsung, kebiasan mengompol ini akan menyembunyikan, sekaligus menghambat perkembangan bakatnya.
Anak yang terbiasa mengompol, biasanya akan merasa malu, takut dan merasa gagal karena dirinya tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk buang air kecil. Kalau dibiarkan berlanjut, anak anda bisa saja akan stress dan bahkan berpotensi menderita depresi.
Ghisa_Yumna
wowww