Saat anak mulai masuk usia sekolah, hal yang paling ditakutkan para orangtua adalah si anak apakah cocok dengan lingkungan sekolah barunya? Di awal dia pasti akan sedih dan menangis karena pisah dengan bunda atau pengasuhnya. Setelah itu, dia akan lupa dan mulai menyukai lingkungan barunya.
Tapi, bagaimana jika anak terus-terusan menangis selepas sekolah? Apakah dia tidak cocok? Yuk selidiki penyabab anak tidak cocok dengan sekolah bun :
• Anak yang unik
Ada anak yang mengalami keterlambatan perkembangan misalnya terlambat ngomong atau ada anak-anak yang memang memiliki kebutuhan khusus misalnya autisme atau disabilitas intelektual/tuna grahita. Gangguan semacam ini biasanya dideteksi di usia pra sekolah sehingga saat mencari sekolah SD sudah lebih pas dengan kebutuhannya. Tapi jika belum terdeteksi, gangguan ini dapat menjadi penyebab ketidakcocokan anak di SD nya nanti. Ketika di SD, penyebabnya lebih kompleks lagi. Walau tetap ada penyebab individual, seperi learning disorder yang terjadi karena ada gangguan hiperaktivie/inatensi.
• Gaya hidup tidak sesuai
Misalnya anak sangat sederhana ketika di rumah sementara teman-temannya sangat jor-joran? Anak bisa stress mengikuti gaya hidup seperti itu. Jika iya, perlu didampingi yah bun.
• Gak cocok dengan kurikulum
Ini bisa jadi masalah di SD, terutama kalau gurunya kurang mahir menjalankan kurikulum. Gak hanya kurikulum pemerintah tapi juga kurikulum yang dianut sekolah. Kalau gurunya kurang bisa memodifikasi sesuai kebutuhan murid, bisa menimbulkan ketidakcocokan pada anak.
• Gak cocok dengan gurunya
Kalau tadi dengan kurikulum nah sekarang dengan gurunya bun. Misalnya nih gurunya masih terlalu junior atau terlalu kaku sehingga tidak bisa mengikuti kebutuhan anak. Kalau masalahnya ini sih masih bisa diatasi dengan minta pindah kelas kecuali di sekolahnya setiap level cuma ada 1 kelas.
Sumber : http://www.parenting.co.id/article/usia.sekolah/penyebab.anak.tidak.cocok.dengan.sekolah/001/004/870
biasanya sih gak cocok dengan lingkungan sekolahnya bun